Tahukan sahabat apa itu tawasul, tawasul ialah berdo'a kepada Allah dengan melalui perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang shaleh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat dengan Allah.
Tawasul sangat dianjurkan dalam keadaan tertentu, misalkan apabila usaha kita sudah maksimal tetapi Allah belum juga mengabulkan apa yang kita inginkan, maka bertawasullah, dan apabila sudah bertawasul tetapi harapan kita masih belum diijabah oleh Allah, maka berbaik sangkalah kepada-Nya, sebab Dia lah yang maha mengetahu, dan sesungguhnya Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan.
Barakallahu...
Ada kisah menarik yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim tentang tawasul,
Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab ra, berkata “Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Tiga orang dari kaum sebelum kalian berjalan-jalan hingga mereka bermalam
disebuah gua (tiba-tiba), sebuah batu besar jatuh dari gunung, dan menutupi pintu
gua. Mereka berkata, “Tidak aka nada yang mampu menyelamatkan kita dari abut besar ini, kecuali jika kita berdo’a
kepada Allah dengan amal baik kita.”
Orang pertama berkata, “Ya Allah, aku memiliki dua orang tua yang
sudah lanjut usia. Aku tidak pernah mendahulukan keluarga atau budak untuk
minum susu (disore hari) sebelum mereka berdua. Pada suatu hari, aku terlalu
jauh mencari pepohonan (kayu bakar) hingga aku tidak pulang kecuali keduanya
sudah tidur. Lalu aku memerah susu untuk mereka, tapi mereka sudah tidur.
Aku tidak ingin membangunkan mereka, tapi aku juga tidak ingin
memberikan susu ini kepada keluargaku (anak dan isteri) atau budak. Gelas itu
tetap ada ditanganku menanti ke dua orang tua ku bangun hingga faraj terbit.
Padahal anak-anak menjerit kelaparan dikaikiku. Keduanya (ayah dan Ibu) bangun
lalu meminum air susu itu. Ya Allah jika perbuatanku ini untuk mencari
keridhaan-Mu, maka singkirkanlah batu ini.” Batu itupun bergeser namun mereka
belum bias keluar.
Laki-laki yang lain berkata, “Ya
Allah, sesungguhnya, aku mempunyai sepupu wanita yang sangat aku cintai,”.
Didalam riwayat yang lain disebutkan, “Aku sangat mencintainya, sebagai seorang
laki-laki mencintai wanita. Aku menginginkan dirinya (ingin menggaulinya),
namun dia selalu menolak. Ketika ia ditimpa paceklik, ia datang meminta bantuan
kepadaku. Aku memberinya 120 dinar, dengan syarat dia mau menyerahkan dirinya
untukku. Diapun setuju, ketika aku sudah menguasainya… “Di dalam riwayat lain
disebutkan, “ketika aku bersiap menggaulinya, ia berkata ‘Bertakwalah kepada
Allah dan jangan kamu pecahkan tutup kecuali dengan cara yang sah’. Maka aku
meninggalkannya, padahal dia adalah orang yang paling aku cintai. Emas (dinar)
yang kuberikan kepadanya tidak aku ambil lagi. Ya Allah, jika perbuatanku itu
untuk mencari keridhaan-Mu, maka berilah kamu jalan keluar dari cobaan ini.”
Batu itupun bergeser namun mereka belum bidsa keluar.
Laki-laki ke tiga berkata, “Ya Allah, aku mempunyai sejumlah buruh.
Aku berikan gaji mereka, kecuali satu orang, Ia pergi begitu saja dan tidak
mengambil gajinya. Lalu, aku kembangakan gajinya itu, hingga menjadi banyak
Beberapa tahun kemudian, ia datang kepadaku seraya berkata, ‘Tuan, barikan
gajiku (yang dulu).’ Aku berkata, ‘Semua yang kamu lihat itu: unta, sapi, kambing,
dan budak, adalah gajimu.’,‘Tuan, anda jangan menghinaku.’. ‘Aku tidak
menghinamu.’
Lalu ia
mengambil seluruhnya, ia menggiring seluruh ternak itu dan idak meninggalkan
satupun. Ya Allah, jika perbuatan ini untuk mencari keridhaan-Mu, maka berikan kepada
kami jalan keluar dari cobaan ini,” Batu itupun bereser dan mereka bertiga bias
keluar.”” (H.R Bukhari dan Muslim)
Dari kisah tersebut bisa kita ambil hikmahnya, bahwa sesungguhnya Allah senantiasa mengabulkan do'a hambanya yang bertawasul. bagi sahabat yang mungkin sedang berusaha mencari jodoh, pekerjaan, atau mungkin ingin mempunyai keturunan tetapi masih belum dikabulkan oleh Allah, maka bertawasullah dengan amal unggulan anda. Sudahkan anda punya alam unggulan? :D